Maraknya Aliran Sesat Konspirasi Menghancurkan Islam
Menjamurnya berbagai aliran Islam menyimpang dan
tergolong sesat, menurut Ketua Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI)
Amin Djamaluddin merupakan konspirasi menghancurkan Islam. “Kita memang tidak
atau belum punya bukti-bukti kongkrit, tapi kuat dugaan bahwa terus tumbuhnya
bermacam aliran sesat-menyimpang ini sepertinya ada yang merekayasa di balik
itu.
Menjamurnya berbagai aliran Islam menyimpang dan
tergolong sesat, menurut Ketua Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI)
Amin Djamaluddin merupakan konspirasi menghancurkan Islam. “Kita memang tidak
atau belum punya bukti-bukti kongkrit, tapi kuat dugaan bahwa terus tumbuhnya
bermacam aliran sesat-menyimpang ini sepertinya ada yang merekayasa di balik
itu.
Menjamurnya berbagai aliran Islam menyimpang dan tergolong sesat, menurut Ketua Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) Amin Djamaluddin merupakan konspirasi menghancurkan Islam. “Kita memang tidak atau belum punya bukti-bukti kongkrit, tapi kuat dugaan bahwa terus tumbuhnya bermacam aliran sesat-menyimpang ini sepertinya ada yang merekayasa di balik itu.
“Aliran sesat yang satu dibasmi, tidak dalam waktu
yang lama segera muncul yang lainnya. Herannya, pada umumnya pimpinan
aliran-aliran sesat itu rumahnya bagus-bagus, dari mana dananya?. Jika dilihat
dari profesi dan pekerjaannya, tidak mungkinlah”, ujarnya.
Konspirasi ini ditengarai mengarah pada unsur-unsur
atau person-person terkait agama lain, barangkali person-person beragama
Nasrani-Yahudi berkonspirasi menghancurkan Islam: “Allahyarham Mohammad Natsir
selalu mengingatkan dan mewanti-wanti saya agar berhati-hati dan waspada
terhadap gerakan Yahudi di Indonesia. Menurut beliau, gerakan Yahudi di
Indonesia itu berpangkalan di Singapura”.
Amin Djamaluddin yang juga anggota MUI Pusat itu,
kemudian merujuk pada tulisan Manai Sophiaan di Harian Merdeka, Selasa 25
Nopember 1986, berjudul: “Singapura Menabur Benih Zionisme Di Asia Tenggara”.
Manai menuliskan tentang kunjungan Presiden Israel Chaim Herzog ke Singapura
yang mendapat tentangan dari rakyat dan negara-negara ASEAN lainnya, yang pada
umumnya berpenduduk Muslim.
Selanjutnya dikutipkan beberapa alinea tuliasan Manai
Sophiaan tersebut “…Mengapa Singapura begitu keras menolak protes-protes negara
tetangganya ? Saya kira karena karena Singapura dan Israel mempunyai satu
tujuan bersama yang hendak dilaksanakan sebagai satu negara kecil yang kuat
ditengah-tengah negara Islam yang besar.”
Kutipan alinea lainnya: “Kenyataan ini perlu mendapat
tanggapan serius, karena kedua negara kecil di Asia Barat dan Asia Tenggara
ini, kuat dan mempunyai satu aspirasi dan obyektif yang sama. Sebagai negara
kecil yang kuat, mereka berusaha lebih memperkuat kedudukannya dengan jalan
kerjasama untuk menguasai negara-negara tetangganya. Tidak heran kalau tentara
Singapura itu dibangun atas dasar doktrin tentara Israel dan pasukan-pasukannya
dilatih oleh perwira-perwira Israel. Jaringan intelnya juga berpola Israel atau
lebih tegas Mossad“
Namun Amin menepis maraknya aliran-aliran sesat di
Indonesia ini terkait dengan jaringan intelijen: “Saya belum melihat adanya
kaitan intelijen dengan aliran sesat yang muncul dimana-mana: “Menurut saya,
jaringan intelijen lebih fokus mengarah pada masalah-masalah terorisme atau liberalisme,
pluralisme, wahabisme, dan yang semacam itu.“, ujar Amin Djamaluddin.
Lebih lanjut, selain aliran yang sudah lama dikenal
sesat dan menyimpangnya seperti Ahmadiyah, Islam Jamaah, Amin kemudian menyebut
beberapa contoh aliran sesat baru yang selama ini telah meresahkan masyarakat :
Satrio Piningit Weteng Buwono. Mirip Surga Eden,
aliran Satrio Piningit Weteng Buwono pimpinan Agus Imam Solichin menerapkan
ritual mesum. Di markasnya di Jalan Kebagusan II Rt 10/06 No. 37 Pasar Minggu,
Jakarta Selatan, murid-murid Satrio Piningit menerapkan ajaran ritus bugil
setiap malam Jum’atm dibolehkan bertukar-tukar pasangan dan boleh tidak
menjalankan syariat Islam seperti Sholat, Puasa dan sebagainya. Aliran ini
digerebek polisi pada 26 Januari 2009 dan pemimpinnya akhirnya menyerahkan diri
pada polisi 3 hari setelah markasnya digerebek.
Satariyah Sahid. Aliran ini bermarkas di Medan. Pada
23 Januari 2008 sekelompok massa pernah menggerebek pusat pengajian aliran
Satariyah Sahid ini namun berhasil dihalau polisi. Massa menganggap aliran
Satariyah Sahid merupakan aliran menyimpang yang cenderung sesat. Namun belum
terungkap sejauh mana kesesatan aliran ini. Amin menyebut aliran ini cenderung
sufi menyimpang.
Aliran Soul Training. Aliran ini berkembang di Medan
sejak 2006. Soul Training menganggap Rasulullah tidak membawa/mewariskan
apa-apa selain Al-Qur’an. Ajaran yang dipimpin seorang bernama Bismar ini
menganggap tidak ada mazhab dan Sholat malam, serta ajaran Islam yang sekarang
inilah yang dianggapnya sesat. Soul Training berkembang di kawasan Serdang
Badegei, Medan dan Deli Serdang. Pengikutnya mencapai ratusan. MUI Sumatera
Utara mengeluarkan Fatwa ajaran Soul Training Sesat dan menyesatkan.
Babu Ridho. Aliran ini bermarkas di pondok pesantren
Babu Ridho di kawasan Maredan, Medan. Pesantren Babu Ridho dipimpin Hirfi
Nuzlan, menganggap Allah Swt akan memberikan surga kepada setiap orang tanpa
melihat agamanya. Keyakinan ini tentu bertentangan dengan syariat Islam yang
ada selama ni. Babu Ridho diyakini sebagai aliran yang menandakan bangkitnya
paham komunis. MUI Sumatera Utara juga menganggap aliran Babu Ridho Sesat dan
menyesatkan.
Millah Ibrahim. Ajaran Milah Ibrahim berpusat di
Cirebon, menganggap Sholat Jum’at tidak wajib dan tergantung diri sendiri serta
bisa diganti dengan kumpul-kumpul malam Senin dan malam Kamis. Masuk kelompok
ini harus Baiat dulu. Rausulullah dianggap millahnya Nabi Ibrahim. Pemimpin
kelompok Millah Ibrahin bernama Ujuk jubaedi warga Ciamis, yang dianggap oleh
pengikutnya sebagai Rosul. Banyak yang menganggap Millah Ibrahim adalah jelmaan
baru dari ajarannya Sadeq Mosadek yang sudah dinyatakan bersalah dan dihukum.
Hidup Dibalik Hidup (HDH). Aliran ini bermarkas di
Lemahabang, Cirebon. Konon HDH sudah eksis sejak sejak 1970-an, didirikan oleh
seorang bernama Kusman. HDH kemudian bergerak melalui Yayasan Hidup Dibalik
Hidup. Ajaran aliran ini dinilai sesat karena menganggap pimpinan mereka Rasul,
dan bahkan diyakini juga pernah melakukan Isra’ Mi’raj seperti halnya
Rasulullah Muhammad. HDH menganggap Syafaat Rasulullah kini sudah tidak berlaku
lagi atau yang mereka sebut Syafaatul Udzma.
Amin Djamaluddin juga menyebut beberapa lagi aliran
menyimpang seperti Syahadat Ma’rifat dari kudus, Aliran Santiloka-Jakarta, dan
beberapa aliran sesat lainnya dari Sulawesi Selatan. “Ini semua perlu
pengkajian, penelitian dan pendalaman. Kemampuan kami di LPPI baik SDM maupun
pendanaan amat terbatas, ujar Amin Djamaluddin yang mengaku sering mendapat
teror dan ancaman dari orang tak dikenal.
Tidak ada komentar
Posting Komentar