Breaking News

CATATAN AWAL TAHUN SEORANG KADER PII

Tahun 2011 telah berlalu beberapa bulan yang lalu, segudang pengalaman telah kita lewati dari setiap langkah kehidupan yang kita ayunkan. Apakah itu pengalaman positif atau negative telah kita lewati sesuai dengan rentang waktu yang telah kita lalui. Tinggal bagaimana kita mengambil intisasri dari setiap pengalaman yang kita lalui. Akan banyak pelajaran yang bisa kita serap jika kita mau mengambil pengalaman sebagai guru kehidupan kita.
Sebagai seorang kader marilah kita muhasabah diri terhadap setiap keputusan yang kita ambil pada tahun 2011. Intropeksi diri merupakan sebuah langkah kehidupan yang harus terus dilakukan seorang kader untuk menjalani sisa perjalanan hidup yang penuh tantangan ini. Bagi seorang kader tentunya berbeda sudut pandang dalam melihat setiap jengkal kehidupan, bukankah sepanjang tahun 2011 kita masih melihat kebohongan public yang disampaikan penguasa untuk menindas bobokkan ummat, korupsi masih menjadi budaya hidup penguasa untuk meninggalkan kemiskinan dan ketidakadilan, disisi yang lain hokum semakin kelihatan tidak bermartabat dimana ketika si miskin dan si papa sangat mudah terjerat hanya dalam persoalan sepele, sementara orang-orang yang berkuasa semakin lincah menari dan tersenyum lebar ketika persoalan hokum dihadapinya, sementara itu dalam konteks budaya masyarakat kita semakin krisis identitas, budaya yang asing dan bukan berangkat dari akar sejarah budaya kita semakin mengakar dan berkembang pada generasi muda kita. Dan masih banyak catatan lain yang terjadi sepanjang tahun 2011.
Seorang kader harus bisa melihat semua peristiwa tersebut dengan sudut pandang hati, setiap kader juga harus melihat semua kejadian dengan membangun empati lebih tinggi terhadap ummat. Dan seorang kader harus memiliki posisi yang jelas dalam mengambil langkah untuk kemudian membangun langkah dalam melakukan keberpihakan untuk ummat.
Setelah kita mencermati semua peristiwa tersebut lahirlah sebuah pertanyaan “ apakah mungkin saya sebagai seorang anak muda bergerak untuk melahirkan sebuah karya untuk membela umat?” pesimisme seperti ini kan lahir jika kader tersebut tidak memiliki kapasitas kompetensi. Yang harus selalu kita tanam dalam diri kita bahwa kita baru akan disebut seorang KADER apabila kita memposisikan diri untuk berada ditengah semua problematika yang ada. Ditengah gemuruh penyimpangan yang ada itulah kita bangkit untuk menyuarakan pembebasan dalam melakukan perlawanan terhadap penguasa yang tidak membangun ke arifan untuk ummat.
Sekarang akan lahir pertanyaan berikutnya “darimana kita melangkah?” jika ini kita Tanya pada setiap kader maka saling bertatapan akan menjadi fakta nyata, makna dari saling tatap itu adalah menunjukkan bahwa kita lemah untuk melangkah karena kita telah hilang kekuatan. Ibarat orang yang sakit maka dia harus menyembuhkan dirinya sendiri atau berobat dengan dokter untuk menemukan dia sedang mengidap penyakit apa? Diagnosis yang benar insyaallah akan menemukan obat yang benar untuk menyembuhkan penyakit yang sedang terjangkiti ini.
Sahabatku……. Kita tak boleh lemah ketika kondisi menuntut kita untuk kuat. Kita tak boleh berdiam diri ketika kondisi menuntut kita untuk bergerak dan kita tak boleh merunduk ketika kondisi menuntut kita untuk berdiri lantang dengan membusungkan dada. Musuh kita adalah diri kita sendiri ketika kita hanya melihat sekeliling kita dengan tatapan hampa tanpa makna. Marilah kita lihat semua fakta yang terjadi bahwa hari ini ummat menunggu perubahan menuju keadilan, akankah kita terus terpaku menunggu perubahan dari langit sementara kita masih diberikan anugerah kesehatan untuk mampu berdiri kokoh dalam meniti perubahan tersebut.
Wahai kader …. Bangkitlah. Susun kekuatan untuk melakukan rekonstruksi perjalanan bangsa ini kearah yang lebih bermartabat. Perlu penguatan komitmen untuk melangkah untuk mengantarkan kepastian dalam melangkah. Memang banyak kader yang telah tergilas dan meninggalkan kita, bahkan mereka terkadang memilih untuk bergabung dengan penguasa tetapai jangan pernah menghitung kader yang hilang, Mari menghitung kader yang tersisa untuk membangun langkah diawal tahun 2012 ini. Mari bangun semangat untuk meluruskan sejarah yang terluka, Lupakan kenikmatan sementara ini dengan menyiapkan masa depan yang lebih baik. Kalaupun kita tak bisa menikmati semua ini maka yakinkah masa yang akan datang adalah milik generasi yang terhormat. Mari kita jadikan Indonesia Gemilang yang bisa berdiri sejajar dengan bangsa yang besar.
Mari kita cermati lebih mendalam, Negeri ini membentang luas dari sabang sampai marauke, lautnya luas, hasil alam melimpah, belum lagi semua hasil tambang punya potensi besar disini, ditambah lagi populasi manusia yang luar biasa. Mengapa kita miskin? Jawabannya karena negeri ini salah urus. Dan mari kita mengambil peran untuk meluruskan perjalanan bangsa ini sesuai dengan kemampuan yang kita miliki
By herman tapas (ht)                                                                                  


Tidak ada komentar